Saturday, May 5, 2012

Kata-kata Raditya Dika Untuk Yang Sedang Jatuh Cinta

lagi iseng online tiba-tiba ketemu postingan orang tentang kata-katanya Raditya Dika di novelnya, kalo gak salah di Marmut Merah Jambu. Tujuan gue mosting ini di blog karena ini sesuai sama apa yang gue rasain sekarang, yaa walaupun gak semuanya sama sih. Ini dia kata-katanya...

kepada kamu
Dengan penuh kebencian
Aku benci jatuh cinta
Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu,
tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak
selalu menebak-nebak
Aku benci deg-degan menunggu kamu online . 
Dan di saat kamu muncul, 
aku akan tiduran tengkurap, 
bantal di bawah dagu, 
lalu berpikir, 
tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, 
di seberang sana, 
bisa tertawa. 
Karena, kata orang, 
cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. 
Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, 
menghapusnya, 
memikirkan kata demi kata. 
Aku benci ketika jatuh cinta, 
semua detail yang aku ucapkan, 
katakan, 
kirimkan, 
tuliskan ke kamu menjadi penting, 
seolah-olah harus tanpa cacat, 
atau aku bisa jadi kehilangan kamu. 
Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. 
Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. 
Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? 
Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, 
atau ada maksud lain, 
atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, 
menjalar ke sekujur tubuh, 
dan aku merasa pasrah, 
gelisah. 
Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, 
tanpa harus tidur. 
Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, 
saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. 
Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, 
aku tidak bernapas, 
aku merasa canggung, 
aku ingin berlari jauh. 
Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu…, 
tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, 
Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,
harus dimentahkan oleh hati yang berkata, 
Jangan hiraukan logikamu.
Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. 
Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, 
kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, 
bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. 
Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. 
Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; 
di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan

aku takut sendirian






Saat baca kata-katanya Raditya Dika ini, pikiran gue tertuju sama satu orang. Ini mengingatkan gue kalo kita jatuh cinta ya harus siap untuk sakit hati juga. Sakit karena ditolak. Sakit karena rasa sayang yang tak sampai. Sakit karena cemburu, sakit karena...


Terkadang lucu juga, orang bisa cemburu sama orang yang bukan milik dia. Lucu, orang berusaha melupakan sesuatu atau membiarkan seseorang untuk pergi yang padahal orang itu gak pernah dia miliki.

Ngomong-ngomong soal perasaan, kadang seorang cewek bisa menyukai seseorang selama bertahun-tahun tanpa pernah mengungkapkan perasaannya. Ia hanya diam saja dan berpikir bahwa si cowok akan mengetahui perasaannya. Semacam pembaca pikiran gitu mungkin. Jujur aja, gue pernah jadi salah satu cewek bodoh itu HAHAHA! Jadi sekarang kalau suka sama orang mending tunjukkin ajalah, ga perlu berlebihan, lewat hal-hal kecil aja juga gapapa kok (berasa udah expert banget soal percintaan :p)
Yaa kalo gak berani nunjukkinnya, berarti harus berani ikhlas liat dia sama orang lain :)

Sekian dulu kicauan galau gue di malam minggu ini.

No comments:

Post a Comment